Friday, February 18, 2011

Lumba-Lumba Bisa Ngobrol dengan Manusia

Klik! Bak sepasang sahabat baru yang saling berbagi,
sejumlah ilmuwan berhasil berkomunikasi dua arah dengan
lumba-lumba meski hanya memakai bahasa konvensional.
Seperti diketahui, lumba-lumba masih menjadi makhluk hidup
paling cemerlang kedua setelah manusia di dunia. Ia juga memiliki
fitur otak yang kaya dan kecerdasan tinggi.
Memang, hewan mamalia pintar ini mudah kita temui di pusat
satwa air, misalnya di Sea World. Di salah satu area pertunjukan,
biasanya mereka berkomunikasi dengan para pawang di
penangkaran. Sekelompok lumba-lumba akan menghibur para
pengunjung dan kemudian sang pawang memberi ikan untuk
sebagai hadiahnya.
Namun, kali ini ceritanya agak berbeda. Sejumlah ahli biologi
perilaku baru saja berhasil membangun komunikasi dua arah
dengan lumba-lumba liar di alam bebas pada studi pertamanya.
Dialah Dr Denise Herzing dan beberapa koleganya yang melakukan
studi di Wild Dolphin Project Florida, Amerika Serikat. Mereka telah
membentuk bahasa primitif dengan menggunakan suara, simbol,
dan alat peraga.
"Sebelumnya sudah banyak penelitian seputar komunikasi antara
manusia dan lumba-lumba, terutama di penangkaran. Mereka
menggunakan ikan sebagai hadiah," kata Herzing pada Wired,
Jumat 18 Februari 2011. "Tapi, iming-iming ikan di sini (Wild Dolphin
Project) jarang digubris oleh lumba-lumba."
Eksperimen yang dilakukan melibatkan dua lumba-lumba dan dua
ahli biologi. Para peneliti dimodali alat peraga seperti bola dan
selendang untuk membantu lumba-lumba berkomunikasi.
Ketika lumba-lumba menekan tombol tertentu dengan hidungnya,
maka peneliti melemparkan alat peraga yang sesuai ke dalam air.
Demikian seterusnya. Hingga 3 bulan "kursus", peneliti bisa
bermain dengan lumba-lumba hingga 40 sesi permainan, di mana
satu sesi berdurasi setengah jam.
Dalam penelitian ini, Herzing menemukan bahwa anak lumba-
lumba pria kurang tertarik berinteraksi dengna manusia. Sementara
anak lumba-lumba perempuan terlihat sangat menikmati
permainan.
"Ini memang waktunya anak lumba-lumba perempuan memiliki
waktu bermain, karena nanti mereka akan menjadi seekor induk
yang sibuk," jelas Herzing.
Dari 40 sesi, dia mengatakan, sesi bermain yang paling berhasil
adalah ketika sejumlah ilmuwan berenang perlahan-lahan bersama
lumba-lumba lalu saling kontak mata dan menirukan gerakan.
Untuk diketahui, studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Acta
Astronautica.

0 comments:

Post a Comment

Protected by Copyscape Web Plagiarism Detection
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons