Sebuah satelit ruang angkasa telah mendeteksi dua
lubang berukuran besar di Matahari. Lubang ini diyakini menjadi
jalan bagi material dan gas milik bintang itu untuk keluar ke alam
bebas.
Lubang yang disebut sebagai ‘coronal hole’ tersebut merupakan
celah di antara medan magnet Matahari. Celah itu melubangi lapisan
atmosfir luar yang super panas – disebut juga dengan corona –
sehingga memungkinkan gas panas dari inti Matahari terlepas ke
luar.
Lubang itu terdeteksi oleh satelit Hinode yang khusus memantau
aktivitas Matahari. Adapun kedua lubang tersebut terdeteksi dari
foto-foto yang diambil pada 1 Februari lalu.
Pada gambar yang ditangkap, lubang terdapat di bagian tengah
atas di dekat kutub Matahari, adapun lubang lain berada di bagian
bawah. Lubang juga terlihat lebih gelap dibanding bagian lain dari
Matahari. Namun ada alasan untuk itu.
“Suhu lubang itu relatif dingin dibandingkan dengan kawasan aktif
di sekelilingnya. Temperatur lebih dingin itu membuat lubang
tampak lebih gelap di gambar, ” kata juru bicara NASA, seperti
dikutip dari Space, 15 Februari 2011.
Hinode Solar Observatory merupakan satelit pemantau milik
Jepang yang telah mengamati bintang tersebut sejak diluncurkan
pada tahun 2006 lalu. Satelit itu didesain untuk mempelajari medan
magnet Matahari untuk membantu ilmuwan dalam memahami
bagaimana energi disebarkan melalui lapisan berbeda milik atmosfir
Matahari.
Misi pemantauan yang dilakukan Hinode sendiri merupakan misi
gabungan antara Japan Aerospace Exploration Agency, Japan ’s
National Astronomical Observatory, NASA dan European Space
Agency.
0 comments:
Post a Comment